Menu Close

Wabup Yulianus Weng Lantik Tim Relawan WPA Se- Manggarai Barat

Loading

Labuan Bajo, Kominfo Mabar – Wakil Bupati Manggarai Barat dr. Yulianus Weng, M.Kes melantik Tim Relawan Warga Peduli Aids (WPA) Se-Kabupaten Manggarai Barat, Kamis (05/01/2023) di aula kantor Bupati Manggarai Barat.

Pelantikan relawan WPA dihadiri Kadis Kesehatan Paulus Mami, Kadis Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinSosP2PA) Weis Dulla, Sekretaris DinSosP2PA Alvin Latubatara, Dirut RSUD Komodo dr. Melinda Gampar, Kepala Puskesmas Labuan Bajo Paul Vincen, Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kab. Manggarai Barat DR. Bernadus Barat Daya dan pengurus KPA

Wabup Yulianus Weng dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kinerja yang baik dari Komisi Perlindungan Aids (KPA) dalam menekan angka penderita HIV dan melakukan edukasi tentang bahaya HIV Aids kepada masyarakat Manggarai Barat

“Pemda Mabar mengapresiasi kinerja baik yang telah dilakukan KPA selama tahun 2022. Kami optimis bahwa konvergensi penanganan HIV Aids di daerah ini bisa kita lakukan secara bersama,” ungkap Wabup Mabar yang juga ketua pelaksana KPA Manggarai Barat tersebut.

Wabup Yulianus Weng menyadari bahwa kemajuan Kepariwisataan sebuah daerah akan membawa dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakatnya

“Dengan pelantikan relawan masyarakat peduli HIV Aids hari ini, kami optimis dampak negatif dari kemajuan kepariwisataan kita akan bisa kita atasi secara bersama-sama. Kita bisa menekan penyakit HIV Aids didaerah kita yang kita cintai ini. Selamat bekerja, berikan pemahaman utuh tentang HIV Aids kepada seluruh masyarakat dan yakinkan bahwa penyakit ini belum ada obatnya,” imbuh Wabup Mabar yang juga seorang dokter tersebut

Dikatakannya HIV Aids bisa menyebar melalui hubungan sex dengan banyak pasangan (cairan kelamin dan darah) tanpa menggunakan kondom, kemudian menggunakan NAPZA suntik, karena umumnya pelaku narkoba akan saling berbagi jarum suntik. Menerima suntikan, transfusi darah, transplantasi jaringan, dan prosedur medis yang tidak steril atau tidak dilakukan oleh tenaga profesional

HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya. Virus HIV juga dapat menular pada proses melahirkan, atau melalui air susu ibu saat proses menyusui.

Perlu diketahui, HIV tidak menyebar melalui kontak kulit seperti berjabat tangan atau berpelukan dengan penderita. Penularan juga tidak terjadi melalui ludah, ciuman, gigitan, atau berbagi alat makan, kecuali bila penderita mengalami sariawan, gusi berdarah, atau memiliki luka terbuka di mulut.

Sementara itu sekretaris KPA DR. Bernadus Barat Daya menyampaikan terima kasih kepada Pemda Manggarai Barat yang selama tahun 2022 telah memberikan dukungan penuh kepada KPA Manggarai Barat,

“Dukungan Pemda yang konkret membuat KPA bisa mobile bisa melakukan tugas-tugas penanggulangan HIV AIDS dengan cukup baik, meskipun kami harus akui bahwa ada begitu banyak kekurangan yang yang ada pada kami, tapi kami tentu akan senantiasa berusaha untuk tahun 2023,” ucap Bernadus

Dijelaskannya pada tahun 2023 ini akan lebih maksimal lagi dalam menyusun strategi penanggulangan HIV Aids di 12 Kecamatan dan 22 puskesmas yang tersebar di seluruh kabupaten Manggarai Barat

“Tahun 2023 akan memperluas edukasi tentang HIV AIDS dan berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan, melayani pemeriksaan atau tes HIV gratis bagi masyarakat di targetkan di 32 titik yaitu 22 Puskesmas dan 12 kecamatan,” ungkapnya

Disebutkan bahwa di Manggarai Barat di targetkan tahun 2003 akan memeriksa 1500 warga dan sasaran pemeriksaan itu terutama kepada masyarakat-masyarakat yang beresiko baik dari aspek pekerjaan mereka yang memungkinkan tingkat terpapar virus ini lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat sipil biasa,

“Ditargetkan sebanyak 1500 masyarakat yang beresiko misalnya para sopir, para perantau dari daerah-daerah yang lebih banyak migran keluar kota kemudian balik dan seterusnya, dan terutama untuk ODH di tempat-tempat tinggal di kecamatan mana ODH kita ada, maka masyarakat di sekitar tempat tinggal orang dengan gangguan HIV itu kita harus maksimalkan pemeriksaannya karena diperkirakan teman-teman yang sudah terpapar ini juga bermobilitas juga di wilayah itu karena itu kita memprioritaskan wilayah desa itu untuk diperiksa di tes dan tentu dengan bantuan teman-teman dan Dinas Kesehatan terutama dari tim mobile VCT dari Puskesmas Labuan Bajo,” jelasnya

Ia mengatakan, bisa memaksimalkan kegiatan pemeriksaan tes HIV gratis ini. Karena virus yang mematikan dan menular bisa dilakukan secara bersama-sama memerangi atau menanggulangi dan memperkecil dampak penyebarluasan virus tersebut. Pemeriksaan gratis ini harus menjadi pekerjaan bersama mulai dari pemerintah, KPA dan semua stakeholder, komponen masyarakat

KPA berharap semoga kita semua berbaur untuk saling membantu sama-sama dengan cara kita masing-masing meminimalisir resiko atau dampak penggunaan HIV, belajar dari kasus-kasus HIV di Manggarai Barat yang semakin hari semakin dapat teridentifikasi, kemudian dengan persebaran ODH mereka yang terpapar, ibu rumah tangga, anak-anak pegawai PSK dan lain-lain

“kami mohon kiranya komitmen untuk menihilkan infeksi HIV baru pada tahun 2030 yang akan datang ini bisa terjadi di Manggarai Barat, kami berharap stigmatisasi dan diskriminasi atau perlakuan cara pandang paradigma yang salah dan tidak tepat dari kita yang sehat ini kepada mereka yang terpapar. Mereka layak diperlakukan seperti makhluk hidup yang lain,” pungkas Bernadus

(Syarif ab – Tim IKP Kominfo Mabar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *