LABUAN BAJO, Kominfomabar – Tanggal 25 Februari 2020 merupakan hari bersejarah dalam perjalanan Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), dimana hari itu merupakan HUT ke 17 Kabupaten yang berada diusung Barat pulau Flores.
Momen HUT ke 17 ini sangat special, usia sweet seven teen, awal dari kedewasaan, awal dari petualangan baru, demikian disampaikan Bupati Manggarai Barat
Drs. Agustinus Ch Dula (Bupati Gusti) pada saat konferensi pers peringatan HUT Manggarai Barat ke 17, Selasa (25/2) di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat.
Bupati Gusti menjelaskan, usia 17 Tahun atau sweet seven teen merupakan usia dewasa dimana kita mampu menata dan menjalankan roda kehidupan sebagai sebuah daerah otonomi sejak 25 Februari 2003.
“Kita telah melewati kisah dan peristiwa yang penuh dengan perjuangan, yang tentunya akan membuat kita semakin matang dan dewasa dan telah menyelesaikan agenda-agenda pembangunan dengan capaian prestasi dan kekurangan serta keberhasilan menjadi sebuah kewajiban,” jelas Bupati
Tema yang di usung pada HUT Manggarai Barat ke 17 ini adalah “Kita wujudkan Manggarai Barat yang Majemuk dan BERSAHABAT (Bersih, Rapih, Sehat, Aman, Harmonis dan Bermartabat) menuju daerah pariwisata level Premium”.
Tema ini lanjut Bupati, menunjukkan semangat besar dari Kabupaten ini untuk. Membangun suatu peradaban kemajemukan dan Bersahabat, sebagai daerah wisata premium, masyarakat Mabar yang Majemuk adalah modal utama bagi tumbuhkembangnya cinta kasih diantara masyarakat daerah ini.
Dia menegaskan adanya kesadaran bersama bahwa perbedaan itu adalah ciptaan Tuhan sebagai wujud cinta kasih Tuhan pada hambaNya yang menjadi modal utama dalam pembangunan peradaban yang berkeadilan dan kemajuan.
“dari kesadaran kemajemukan itulah kita bisa tumbuh dan berkembang bersama, bersatu pada menjadi menjadi kekuatan besar yang dahsyat untuk membangun masyarakat Mabar yang maju dan sejahtera,” katanya
Adanya keanekaragaman budaya membuktikan bahwa masyarakat kita memiliki kualitas produksi budaya yang luar biasa, Labuan Bajo kota Bhinneka Tunggal Ika memiliki mobilitas masyarakat yang tinggi, sehingga terciptanya rasa toleransi dan memberikan sumbangsih pada perekonomian daerah liat.
Selanjutnya, Labuan Bajo menjadi magnet wisata, kita harus ciptakan sebagai kita yang bersih, rapih dan asri, bersama-sama seluruh komponen masyarakat Mabar belasan sampah dari sekeliling kita, karena sampah menjadi momok bagi lingkungan dan Kepariwisataan.
“untuk itu Budaya kan membuang sampah pada tempatnya, dengan demikian kita akan menciptakan lingkungan yang bersih dan rapih serta dunia Kepariwisataan menjadi semakin kondusif,” tegasnya.
Petutlah kita bangga, Mabar kini menjadi magnet wisata dengan sektor pariwisata sebagai lokomotif pembangunan, karena pembangunan sektor pariwisata diarahkan pada ekosistem Kepariwisataan yaitu atraksi, Aksesibilitas dan amenitas.
Kepariwisataan juga kata Bupati, telah merangsang tumbuhnya kembangnya berbagai sektor, antara lain pertanian, industri pariwisata, UMKM, termasuk investasi.
“Kita bersyukur bahwa Kepariwisataan kita menjadi target utama Pemerintah pusat dengan menetapkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas dan wisata premium sehingga mendorong investasi berkembang dan menjadikan Labuan Bajo sebagai gerbang destinasi wisata dunia,” jelasnya
Bupati Gusti menjelaskan juga hadirnya BOP Labuan Bajo Flores adalah guna percepatan Akselerasi pariwisata yang salah satunya menyongsong KTT G-20 dan Asean Summit tahun 2023 dimana Labuan Bajo menjadi tuan rumah dikawasan ekonomi khusus (KeK) Tana Mori.
Perhatian Presiden Jokowi yang begitu besar terhadap Labuan Bajo dari berbagai aspek pengembangan pariwisata dengan 7 (tujuh) agenda antara lain, penataan kawasan, pembangunan infrastruktur, pengelolaan sampah, pengelolaan air baku, promosi pariwisata, dan keamanan wisatawan.
Di akhir arahanya, Bupati berharap Perhelatan Pilkada tahun 2020 dapat berjalan dengan aman dan damai. Kita harus optimis sebab masyarakat Mabar memiliki kematangan dalam hal berpolitik.
(Syarif ab)