Labuan Bajo, Kominfo Mabar-Festival Golokoe yang dilaksanakan Keuskupan Ruteng bekerjasama dengan Pemkab Manggarai Barat dan stakeholder lainnya, adalah perayaan persaudaraan yg inklusif. Dalam Festival yang disi dengan berbagai kegiatan ini, orang dari pelbagai suku dan agama dirangkai dalam tali asih.
Wujud hal ini terungkap dalam berbagai kegiatan sosial karitatif. Hari ke-3 Pelaksanaan Festival ini, Pondok pesantren Nurul Fatah Mburak Lemes dikunjungi langsung oleh Ketua Umum Panitia Festival dr. Yulianus Weng, M.Kes bersama Romo Alfons Segar, Vikjen Keuskupan Ruteng, Rabu (10 Agustus 2022).
Ketua Pelaksana Panitia Festival Golo Koe, Romo Manfred Habur, kepada Kominfo Mabar menyampaikan, Panitia Festival dalam kunjungan ini membawa bingkisan sosial untuk anak- anak pesantren dan juga sejumlah anak yatim piatu.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Manggarai Barat, dr Yulianus Weng menceritakan tentang Festival Golo Koe yg diselenggarakan oleh keuskupan dalam kerjasama dengan Pemda Manggarai Barat, BPOLBF serta stake holder lainnya. Festival ini bertujuan agar pariwisata di Labuan Bajo sungguh melibatkan masyarakat dan mengangkat taraf hidup mereka.
“Festival ini ini juga memperkuat tali persaudaraan semua pihak, berbagai suku dan komunitas lintas agama. Bantuan sosial ke pesantren ini adalah wujud persaudaraan dalam semangat Bhineka Tunggal Ika,” jelas Wakil Bupati.
Sementara itu Romo Alfons menyampaikan salam kasih dari Uskup Ruteng, Mgr. Sipri Hormat kepada semua penghuni Pesantren Nurul Fatah Mburak Lemes.
Dijelaskan bahwa Gereja Katolik ingin merangkul semua orang dari pelbagai latar belakang agama dan suku dalam kasih persaudaraan.
Ditempat yang sama, Ustad Faizal, Pemimpin Pondok Pesantren Nurul Fatah menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan kasih Panitia Festival Golo Koe.
“Kunjungan ini menguatkan persaudaraan kita” ujarnya.
Selanjutnya hari ini, kamis (11 Agustus 2022) Panitia Festival Golo Koe, dipimpin Romo Manfred berkunjung ke Pulau Seraya Besar dan Seraya Kecil untuk membagi bantuan sembako kepada keluarga-keluarga muslim yg membutuhkan.
“Ini adalah wujud ungkapan persaudaraan Gereja kepada keluarga dan teman-teman muslim di sini,” ungkap Rm. Manfred.
Sementara itu Ketua SC Festival Golo Koe Romo Martin Chen mengajak masyarakat yang dikunjungi untuk terlibat dalam Festival Golo Koe. Karena Festival Golo Koe adalah festival rakyat, yang melibatkan seluruh masyarakat .
“Mari kita kunjungi dan menghadiri Festival Golo Koe. Festival ini adalah milik bersama, Mari kita rayakan bersama. Agar pariwisata di Labuan Bajo sungguh melibatkan kita dan mensejahterakan hidup kita,” ajak Romo Chen.
Turut hadir dalam kegiatan sosial Panitia Festival Golo Koe ini, ini ibu Melly Weng dan ibu Susan Sumito dari seksi sosial panitia. Kegiatan sosial ke Pulau Seraya Besar dan Seraya Kecil menggunakan speed boat milik BPOLB.
(Tim IKP Kominfo Mabar)