Menu Close

STIPAR CLK DIBANGUN DI NGGORANG

Loading

LABUAN BAJO – Kamis siang, (29/11/2018) jalan tanah yang baru dibuka beberapa bulan lalu menjadi lumpur dan licin. Hujan baru saja berlalu di pagi harinya. Di beberapa titik ditaburkan dedak untuk menutupi badan jalan yang berlumpur dan licin. Pengguna jalan mesti berhati-hati, termasuk pengendara roda dua maupun roda empat.

Jalan tanah itu adalah jalan menuju kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Cemara Laut Komodo (STIPAR CLK). Mbuhung Nggokos Wae Wene adalah lokasi yang menjadi tempat dibangunnya Kampus STIPAR CLK. Jaraknya sekitar 500 m dari jalan utama trans Flores Labuan Bajo-Ruteng.

Bagi sebagian besar orang nama tempat ini (Mbuhung Nggokos) masih asing. Letaknya di Desa Nggorang, Kecamatan Komodo. Lokasi pembangunan STIPAR CLK itu pun masih terlihat asli. Suasana alam yang indah dengan pepohonan yang tinggi dan rindang menjadi pemandangan yang menarik.

Beberapa bongkahan batu karang kecil dan besar masih belum ditata rapi, tergeletak di atas tanah. Demikian juga tampak beberapa pohon ditumbangkan dan sebagian pohon besar lainnya sengaja dibiarkan menunjukkan bahwa tempat itu baru saja dibuka.

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bingtuli Laiskodat, melakukan peletakan batu pertama pembangunan STIPAR CLK. Letak kampus STIPAR CLK persis di pinggir Kawasan Hutan Bowo Cie.

Gubernur Viktor Laiskodat sangat mendorong dibangunnya sekolah tinggi pariwisata di Labuan Bajo untuk mendukung pariwisata. “Pariwisata membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas dengan didukung oleh peran lembaga pendidikan. Kita mendorong pembangunan sekolah tinggi pariwisata di Labuan Bajo untuk mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas,” ungkat Viktor Laiskodat.

Kegiatan kepariwisataan berkaitan erat dengan upaya pelestaraian lingkungan. Letak kampus STIPAR CLK  yang berada di pinggir Kawasan Hutan secara simbolis menggambarkan kepedulian dan kepekaan untuk menjaga lingkungan agar tetap indah serta melakukan upaya-upaya konstruktif terkait pelestarian hutan.

Gubernur Viktor Laiskodat mengatakan, STIPAR CLK dapat menjadi tempat untuk menghasilkan bukan saja sumber daya manusia yang bermutu tetapi juga yang peduli terhadap lingkungan.

“Lulusan STIPAR CLK diharapkan dapat menghasilkan SDM yang berkualitas yang dapat memberikan sumbangsih yang besar di bidang pariwisata dan juga mempunyai kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Viktor Laiskodat.

Bupati Manggarai Barat, Drs. Agustinus Ch. Dula, mengatakan, STIPAR CLK menjadi Perguruan Tinggi yang kedua di Labuan Bajo. Sebelumnya sudah ada Perguruan Tinggi Politeknik ELBAJO COMMODUS di Lancang, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo.

Bupati Gusti Dula mengatakan, potensi pariwisata di Manggarai Barat yang begitu luar biasa saat ini tidak cukup hanya dibangga-banggakan, namun sudah saatnya diupayakan lebih konkrit untuk mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat sendiri.

“Kehadiran STIPAR CLK menjadi lebih tepat untuk mewujudkan hal itu, karena dari situlah akan menghasilkan lulusan yang berkualitas yang bisa mengelola pariwisata di daerah ini menjadi lebih bermanfaat,” kata Bupati Gusti Dula.

Sementara itu, Pendiri STIPAR CLK, Adelheid L. Senda Woda, mengisahkan, rencana untuk membangun STIPAR CLK sudah diupayakan sejak tahun 2012 dan membutuhkan waktu yang cukup lama serta melewati tantangan yang berat hingga rencana ini dapat diwujudkan tahun ini.

“Rencananya pembangunan STIPAR CLK diusahakan rampung pada bulan April-Mei Tahun 2019, sekaligus dengan peresmiannya dan penerimaan mahasiswa baru pun akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020,” ujar Adel Senda Woda.

Rencana peletakan batu pertama pembangunan STIPAR CLK dalam jadwalnya dilakukan tepat pukul 11.00, namun karena agenda Gubernur NTT bersama rombongan yang cukup padat, akhirnya baru terlaksana sekitar pukul 13.00.

Cuaca mendung dan hujan rintik mulai turun perlahan saat acara berlangsung. Tak lama kemudian hujan pun mulai turun lebih besar dan acara pun secepatnya ditutup. Rombongan pun tergesa-gesa meninggalkan tempat acara karena khawatir jalan lumpur dan licin. (Arnoldus Nggorong)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *