Menu Close

Sosilisasi Pengembangan Energi Panas Bumi (Geothermal) di Wae Sano Mabar

Loading

LABUAN BAJO, Kominfomabar – PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero yang ditugaskan Kementerian Keuangan untuk eksplorasi panas bumi di Wae Sano bersama Pemkab Manggarai Barat, melakukakan sosialisasi rencana pengeboran dan eksplorasi dalam rangka penyediaan data dan informasi panas bumi Wae Sano, Senin (10/2) di aula kantor desa Wae Sano Kecamatan Sanonggoang Manggarai Barat NTT.

Kegiatan sosialisasi ini dipimpin langsung oleh Bupati Manggarai Barat Agustinus CH Dula didampingi Forkompimda Manggarai Barat, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Komisi IV DPRD Provinsi NTT, dan dari PT. SMI.

Bupati Manggarai Barat Agustinus CH Dula (Bupati Gusti) dalam arahannya mengatakan sosilisasi hari ini merupakan sosilisasi terakhir karena tidak ada waktu lagi, sosialisasi dalam rangka mendapatkan penjelasan tentang geothermal (energi panas bumi) yang tidak membahayakan lingkungan dan optimalisasi Pemberdayaan sebuah potensi di Danau yang ada di Wae Sano sebagai potensi wisata dan sekarang punya potensi geothermal.

Potensi pariwisata atau lainnya lanjut Bupati merupakan potensi ciptaan Tuhan yang diharapkan membawa manfaat jauh lebih besar untuk masyarakat, sehingga dibutuhkan teknologi, potensi atau kemampuan tertentu, spesialisasi/ spesifikasi keilmuan dari orang-orang tertentu untuk mengelola potensi ini.

“Sehingga kejelasan dari potensi geothermal panas bumi di Wae Sano ini harus dijelaskan oleh orang yang berkompeten baik dari Kementerian maupun diluar Kementerian, sehingga tidak ada kesimpang siuran informasi berkaitan dengan proyek pengembangan energi panas bumi ini,” katanya

Ia menegaskan, potensi pariwisata Manggarai Barat terus menerus mendapat perhatian dari pemerintah pusat, karena bisa meningkatkan devisa bagi negara, pajak dan pemasukan keuangan negara dan yang terpenting meningkat kesejahteraan bagi masyarakat Manggarai Barat.

“semua potensi ini jika dikelola dengan baik dan maksimal, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang paling penting adalah pemerintah tidak mungkin membawa program yang membahayakan masyarakat dan lingkungan,” tegas Bupati Gusti.

Sementara itu Kasubdit Pengelola Resiko Aset dan Kewajiban Negara Kementerian Keuangan Herry Indratno menjelaskan bahwa Labuan Bajo memiliki potensi wisata yang tidak dimiliki oleh daerah lain yaitu Komodo sehingga Labuan Bajo di jadikan salah satu destinasi super prioritas (Bali baru).

Sehingga, lanjut Herry setiap daerah didorong untuk memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki untuk percepatan pembangunan di daerah maaing-masing.

Ia menambahkan bahwa semua pembangunan baik pariwisata, infrastruktur, SDM, kesehatan, pendidikan tidak bisa dilaksanakan jika kita tidak memiliki energi yang cukup.

“energi ini harus memadai, bukan hanya untuk kebutuhan sehari dua hari, tapi harus bisa memenuhi kebutuhan jangka panjang sehingga anak cucu kita nanti bisa merasakan Kemakmuran, sehingga kita butuh energi yang semakin besar, karena ketersediaan energi yang semakin besar, maka akan mendorong berbagai bidang untuk tumbuh lebih cepat,” katanya

Herry menegaskan Pemerintah sudah mencanangkan pengembangan energi baru dan terbarukan termasuk didalamnya adalah panas bumi dan merupakan salah satu dari program prioritas pembangunan, untuk itu Kemenkeu telah mengalokasikan dana khusus sebesar 3.1 T untuk pelaksanaan pembangunan proyek panas bumi di beberapa daerah di Indonesia salah satunya di Wae Sano Manggarai Barat.

“Wae Sano menjadi Pilot Project untuk eksplorasi panas bumi yang dilaksanakan pemerintah, ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Desa Wae Sano, karena wae Sano yang pertama dipilih dari 4 lokasi yang sudah ditetapkan. Sehingga keberhasilan pilot project di wae Sano akan menjadi tolak ukur bagi daerah lain,” tegasnya.

Turut hadir pada sosilisasi tersebut, Penjabat Sekda Mabar Ismail Surdi, Asisten II Merten Ban, Pimpinan OPD lingkup Pemerintahan Kab Manggarai Barat, Danki Brimob, Danramil Lembor, Camat Sanonggoang dan jajarannya, Kapolsek, Kepala Desa, tokoh adat, toko masyarakat serta masyarakat desa Wae Sano.

(Edwin, Syarif ab)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *