NOTULEN RAPAT
Konsultasi Pubilik
Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) T.A 2020
Kamis, tanggal 25 juni 2020
Pemimpin Rapat :PIU – PHJD Kabupaten Manggarai Barat
Pengantar :
PIU – PHJD Kab. Manggarai Barat
Selamat datang kepada peserta rapat terutama masyarakat terdampak.
Inti pertemuan kita Pada hari ini merupakan tahapan Sosialisasi Kepada masyarakat yang terkena Dampak secara langsung. Dalam forum ini kita duduk bersama untuk mencari solusi sehingga proyek Hibah Jalan Daerah (PHJD) TA 2020 dapat berjalan dengan lancar dan tidak mendapat hambatan sehingga memudahkan kita, dimana manggarai barat yang menjadi salah satu Program Unggulan Peresiden Joko Widodo untuk menjadikan Labuan bajo ini sebagai Daerah Wisata SUPER PREMIUM.
Untuk itu kita berharap dengan adanya kebersamaan ini, maka marilah kita sama-sama mencari solusi terkait permasalahan-permasalahan yang timbul sebagai dampak langsung Proyek Hibah Jalan daerah (PHJD) TA 2020.
Untuk itu saya memberikan kesempatan kepada PPK Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) TA 2020 untuk menjelaskan secara teknis tentang ruas – Ruas penangan proyek Hibah jalan Daerah (PHJD) TA. 2020.
PPK PROYEK HIBAH JALAN DAERAH (PHJD) TA.2020
Bapak/Ibu yang saya hormati, saya ingin menjelaskan secara garis besar ruas-ruas yang di tangani oleh Program Hibah jalan Daerah (PHJD) T.A 2020. Kegiatan ini terdiri 2 (dua) Paket Yaitu : PHJD Paket I dan PHJD Paket II. Pada 2 Paket kegiatan tersebut, terdapat 3 ruas dengan penanganan Rehabilitasi, yaitu :
- RUAS LANGKA KABE – PATUNG CACI –SMIP
- RUAS TK ADE IRMA – WAE KESAMBI
- RUAS PERIJINAN – GUA MARIA GOLO KOE
- Ruas Langka Kabe – Patung caci –SMIP
- Diruas ini ada beberapa Titik yang pelebaranya agak berbeda dengan titik yang lain, dimana di Tikungan SD batu Cermin dan tikungan Cuci mobil, pelebarannya disisi Kiri agak lebar untuk jarak pandang pengemudi.
- Di tikungan Samsat kita melekukan hal yang sma seperti diatas untuk jarak pandang pengemudi.
- Ruas TK Ade Irma – Wae Kesambi
- Di Ruas Ini tidak ada median hanya lajur kiri dan kanannya di batasi oleh Marka Jalan dengan Lebar badan jalan 7,5 M
- Bapak Frans partono ( Masyarakat)
- mohon informasi berapa kepastian pelebaran jalan. Sehingga masyarakt paham
- Kenapa dilaksanakan konsultasi Publik/ sosialisasi ke masyarakat sebelum proyek ini di jalankan
- Bapak Fidelis ( Masyarakat Ruas TK Ade Irma)
- Bapak Vinsensius Jemadu
- Bapak Lurah Wae kelambu
- Saya menghimbau kalau mau melakukan kegiatan Konsultasi publik/ sosialisasi mohon koordinasi dengan saya terkait undangan buat masyarakat yang terkena dampak
- Di situ di Teo Urus, di ujung 2 warga, Ibu Ermi T. dan David Dami. Semua tanah sudah berseterfikat pada zaman manggarai. Masukan kalau saja saat ini mereka diundang, akan baik baru dilakukan pendekatan budaya. Sesungguhnya tidak berat. Undang ATR, ukur dan keluarkan sertifikat. Jangan sampai terjadi seperti yang di Wae Nahi.
- Kalau boleh panggil Babinkamtibmas dalam rapat forum. Mereka sudah ketemu bupati tahun lalu.
- Soal drainase, existing 20 meter, hanya ada soal di bp teo saja.
- Bapak Frans Partono
- Untuk kepastian pelebaran jalan sudah di atur bahwa area milik Jalan 20 m sehingga kita bisa menyesuaikan itu untuk melakukan pembangunan
- Terkait masalah konsultasi Publik yang di lakukan Hari ini dan tidak di lakukan sebelu proyek di mulai
- Bapak Fidelis
- Di depan SMAN, dengan rencana 3,75 pasti akan ada saluran yang dikorbankan. Dulu sudah ditarik garis lurus. Saat ini seperti semaunya. Kalu di Tarik dari median, hanya 6 meter. Ada bahu jalan yang hilang. Mohon dijelaskan, kenapa terjadi seperti itu.
- Bapak Vinsensius jemadu
- Bapak Lurah Wae Kelambu
- Terkait undangan itu menjadi PR bagi kami sehingga kedepannya kami bisa selalu koordinasi lebih bagus lagi
- Untuk ketiga warga yang terkena dampak secara langsung ini kami akan melakukan pendekatan lagi sehingga permasalahannya bisa mendapat solusi yang terbaik sehingga proyek ini bisa berjalan lancar
- Terkait rencana pelebaran itu kita sudah tahu bahwa area milik jalan itu 20 meter walaupun nanti penanganan jalannya tidak sampai 20 meter mohon ketersediaan lahan itu tetap ada untuk pengembangan kedepan.
- Kami pernah koordinasi dengan architek Nasional, soal Labuan Bajo, semua program di Labuan Bajo oleh Pempus tidak ada satu pun program yang dibatalkan. Demi pariwisata premium.
- Saat ini ada tim di lapangan terkait pelebaran bandara sedang di tangani.
- Jalur Wae Cicu – Batu Gosok, hampir semua pemilik dari luar Daerah / Negeri. Dicari solusi, komunikasi via whatsapp dan saat ini pengerjaan sedang berlangsung tanpa masalah.
- 3 jalur ini, semua pemilik ada di sini. Mudah dilakukan koordinasi. Saran, lakukan pendataan, data masalah sepanjang ruas, libatkan juga Kades Batu Cermin (daerah perbatasan).
- Tahun 2005, saya sekretaris panitia pelebaran jalan. Problemnya hingga saat ini soal sertifikat selalu ditagih oleh warga.
- Jika dilakukan recon, resertifikat, memang pasti yang diminta adalah sertifikat aslinya.
- Soal drainase, masalah DBD, Kecamatan Komodo daerah pusat DBD. Drainase harus diperhatikan secara serius.
- Soal undangan, kita juga perlu buka ruang konsultasi. Misalnya, untuk 3 ruas ini dibuatkan jadual konsultasi public secara langsung. Lalu turun lapangan bersama pemilik.
- Warga pada dasarnya siap mendukung pelebaran jalan dengan cara koordinasi yang baik.
- Ini semua harus ditindaklanjuti. Tidak terbatas pada rapat ini saja.
- Ingat, saat musim hujan, pasti akan terjadi genangan air karena saluran mampet. Contoh di Batu Susun, setiap musim hujan, rumah warga tsb selalu tergenang air hujan. Hanya karena masalah drainase. Ini serius untuk diperhatikan.
- Konsultasi public di jalankan sekarang karana kondisi Covid-19 sehingga tidak bisa di jalankan sebelumproyek di jalankan.
- Pada Bulan Februari – Maret, berkali – kali tim terjun ke lapangan untuk mengambil data awal terkait PHJD di 3 ruas ini.
- Prinsipnya, warga siap mendukung pembangunan, tentu dengan diperhatikannya masukan – masukan warga.
- Pemerintah wajib menindaklanjuti persoalan sertifikat terhadap lahan warga terdampak.
- Untuk titik – titik yang belum memperoleh informasi detail, tim harus terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data dan informasi riil.


