Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Puskesmas Labuan Bajo melaksanakan kegiatan bakti social dalam rangka memperingati HUT PPNI yang ke-49, yang jatuh pada tanggal 17 Maret. Kegiatan bakti social yang berlangsung di Dalong Desa Watu Nggelek, Kecamatan Komodo itu diikuti dengan sangat antusias oleh warga sekitar.
Labuan Bajo, Kominfo. HUT PPNI tahun ini mengusung tema “Gapai Sejahtera dengan profesionalisme.” Mewakili pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat hadir Kepala Dinas Kesehatan Paulus Mami, SKM untuk membuka kegiatan itu dengan resmi.
Dalam sambutan pembukaan, Kadis Kesehatan Paulus Mami menyampaikan bahwa pemerintah tidak pernah menyerah dan tidak pernah mundur untuk menyelamatkan rakyatnya. Satu dari sekian fakta keseriusan pemerintah dalam menyelamatkan rakayatnya itu adalah turunya prevalesnsi Stunting menjadi 1 digit, yakni 9%.
“Saat ini prosentasi prevalensi Stunting di NTT adalah 17 % dan Manggarai Barat sudah mengalami penurunan hingga di posisi 9 %,” Kadis Mami pada kegiatan yang berlangsung pada Kamis (16/03).
Sementara itu, Ketua PPNI Manggarai Barat, NS. Kelana, S.Kep dalam sambutannya menyampaikan, bahwa melalui peringatan HUT PPNI ke-49 ini perawat membuktikan eksistensinya.
PPNI Puskesmas Labuan Bajo, kata Kelana, memberikan sumbangsihnya dalam rangka memperingati HUT PPNI ke-49 dimana PPNI berkomitmen untuk mendukung semua program pemerintah untuk menangani dan mentreatmen semua persoalan kesehatan yang dihadapi bersama. Salah satunya adalah TBC.
“Target pemerintah tahun 2030 TBC Indonesia sudah tereliminasi. PPNI sebagai organisasi kesehatan profesi berkomitmen sangat tinggi untuk berada bersama pemerintah untuk menangani persoalan-persoalan kesehatan,” jelas Kelana.
Di lain pihak, Relitasia Goreti Ilut selaku ketua panitia HUT PPNI ke 49 DPK PPNI Puskesmas Labuan Bajo, dalam laporannya menjelaskan bahwa Watu Nggelek dipilih sebagai wilayah sasaran kegiatan, berdasarkan data kasus TBC di wilayah Watu Nggellek cukup tinggi .
Dari data yang diperoleh, kasus TBC di wilayah Watu Nggelek sebanyak 11 kasus sejak tahun 2020 sampai tahun 2022 dan 6 diantaranya terjadi pada anak stunting. “Kegiatan ini adalah upaya awal perawat dalam rangka mendukung program eliminasi TBC tahun 2030,” jelas Relitasia.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam peringatan HUT PPNI ke-49 diantaranya sosialisasi TBC, Sosialisasi Demam Berdarah dan Stunting, Pemeriksaan fisik tekanan darah, gula darah dan asam urat. Warga masyarakat Watu Nggelek dengan antusias mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.
Perayaan HUT PPNI ke-49 yang bertempat di Aula Paroki St. Theresia Lisieux Longgo, Dalong Desa Watu Nggelek dirayakan cukup meriah yang dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah desa dan masyarakat desa Watu Nggelek. (Yanto/Yanti – Tim IKP Kominfo)