Menu Close

Pemkab Mabar Mendapat Bantuan Helikopter dari BNPB RI

Loading

LABUAN BAJO, Kominfomabar – Salah satu arahan Presiden Joko Widodo pada Ratas pada saat Kunker di Labuan Bajo beberapa waktu yang lalu, berharap jajarannya menyiapkan suatu organisasi yang terdiri atas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menjamin keamanan wisatawan.

“Labuan Bajo harus distandby-kan satu helikopter dan peralatan lainnya, artinya security dan safety menjadi bagian dari yang kita siapkan bukan hanya infrastruktur saja,” demikian arahan Presiden.

Dari arahan Presiden tersebut, Ka. BNPB RI Letjend. Doni Monardo merealisasikan dengan bantuan Helikopter yang selalu siaga bilamana terjadi bencana utk menolong korban terdampak bencana di Labuan Bajo, karena Labuan Bajo telah menjadi destinasi wisata super prioritas dan wisata premium.

Helikopter bantuan BNPB tersebut melakukan penerbangan perdana bersama pilot Capten Eko Novie dan co pilot M. Isa Ansori dengan Bupati Manggarai Barat, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Manggarai Barat (Mabar), Direktur PT. PPAN, Direktur WiseAir, Alexander Staf PPAN, Feri Adu, Wawan Loso dan Yani Rewos terbang dari Bandara Komodo menuju pulau Padar, komodo, Rinca melewati jalur Pantura, kelumpang, wae cicu dan Hotel Ayana, Sabtu (8/2).

Terbang selama kurang lebih 2, 5 jam berputar-putar diudara hingga pulang kembali melewati Rinca, Warloka, Menjaga, Jayakarta, Bintang Flores, Pelni hingga kelumpang dan kembali menyusur Labuan Bajo hingga mendarat kembali di Bandara Komodo.

Sehari sebelumnya, Jumaat 7 Februari 2020 Capten Rizal Affandy yang merupakan Direktur PT. Wisarada Sarana Aviasi (WiseAir) sebagai pengelola Helikopter didampingi Aleksander Staf Perusahaan Pengelola Aset Negara (PPAN) Jakarta dan Kalak BPBD Mabar, bertemu Bupati Manggarai Barat Drs. Agustinus Ch Dula di Ruang Kerjanya di Labuan Bajo.

Pertemuan tersebut berkaitan dengan keberadaan Helikopter BNPB yang sudah berada di Labuan Bajo sejak 19 Januari 2020.

Menurut Capten Rizaly Affandi, Heli dapat digunakan Bupati Manggarai Barat dalam melakukan patroli kebencanaan di wilayah Manggarai Barat mengingat topografi daerah yang luas dan berbukit dan lembah, yang jika terjadi bencana berdampak putusnya jalan.

Selain itu lanjut Capten Rizaly untuk memantau pergerakkan wisatawan bahari yang saat ini berisiko karena gelombang cukup dinamis dan fluktuaktif dan Labuan Bajo sebagai daerah destinasi wisata premium dalam peta bencana termasuk warna kuning, sehingga sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan mancanegara, karena ansuransi tidak menkover tour ke daerah tanda kuning.

“Untuk itu sebagai wujud negara hadir guna menjamin kenyamanan dan kemanan warga (wisatawan) yg berkunjung ke Labuan Bajo Letjend. Doni Monardo Ka. BNPB RI menyiapkan Helikopter untuk selalu siaga bilamana terjadi bencana utk menolong korban terdampak,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa Heli ini juga boleh dipergunakan Bupati untuk kelancaran memantau Daerah-daerah atau Kecamatan yg mengalami bencana, yaitu daerah-daerah terdampak bencana yg terisolir karena bencana longsor guna memantau, menolong dan membantu warga sehingga tdk terjadi warga korban meninggal, luka ataupun sakit.

Sementara itu Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasi banyak kepada pemerintah Pusat dalam hal ini Ka. BNPB Letjend. Doni Monardo yang begitu besar perhatian dan bantuannya bagi Pemkab Manggarai Barat.

“dengan adanya Helikopter ini masyarakat Manggarai Barat bisa dilayani dan terbantu disaat bencana dan juga akan optimalkan pelayanan bagi para wisatawan dan menjamin adanya kenyamanan dan keamanan saat berkunjung ke Labuan Bajo sebagai bukti negara hadir dengan segala potensi sumber dayanya yg disiapkan, wisatawan berkunjung ke Labuan Bajo di waktu yg akan datang,” harap Bupati dua periode tersebut.

Bupati Gusti menjelaskan juga bahwa kehadiran helikopter di Manggarai Barat sangat dibutuhkan dalam mengantisipasi bencana kebakaran di Komodo, Rinca dan sekitarnya. Karena bisa mengganggu habitat Komodo karena Komodo menjadi kebanggaan dunia wajib dilindungi dan dilestarikan.

Terkait optimalisasi kapasitas BPBD Mabar dalam waktu dekat Bupati Gusti menjelaskan akan ada rencana latihan bersama melibatkan instansi terkait dan mendukung rencana dibangun kantor bersama untuk sinergis mengelola kebencanaan yg bisa saja terjadi di Mabar.

Untuk diketahui bahwa crew Heli yang standby di Labuan Bajo terdiri dari PIC : Capt Eko Novie
SIC : Capt M Isa Ansori, HLO : Irwan Masta,
Enginner : M Isnaeni Aziz Amir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *