LABUAN BAJO, Kominfomabar – Sampah laut merupakan permasalahan yang mendesak saat ini dan perlu segera ditangani, karena sampah laut telah memberi dampak negatif pada sektor pariwisata, kerusakan lingkungan dan ekosistem laut serta kesehatan manusia.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan
pada puncak peringatan Hari Sampah Nasional 2020 (HPSN), Jumat (6/3) di Labuan Bajo Manggarai Barat NTT.
“Saya bersyukur pada hari yang baik ini kita bisa bersama-sama berkumpul di tempat ini dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Peringatan setiap tahun ini menjadi koridor utama kita untuk bergerak dan bekerja bersama berkolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik demi terwujudnya Indonesia yang Bersih dan Maju,” katanya
Dikatakanya, permasalahan sampah dan pencemaran lingkungan sebagai konsekuensi dari peningkatan aktivitas perindustrian dan
perekonomian bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Maka, Pemerintah menetapkan rencana bertema “Pembangunan Hijau”, dengan melihat daya dukung serta daya tampung lingkungan hidup dan sumber daya alam, katanya
Ia menjelaskan, pemerintah sangat serius dan terus menjaga komitmen, khususnya dalam mencapai target pengurangan sampah, melalui meningkatkan circular economy. “Sampah yang tidak tertangani dan dibuang secara sembarangan akan bertebaran mengotori lingkungan, menumpuk di saluran-saluran air sehingga menghambat aliran kali/sungai dan dapat menimbulkan banjir,” ujarnya.
Untuk menanggulangi masalah persampahan ini, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi limbah melalui 3R (reduce-reuse-recycle) hingga 30%, dan menargetkan
pengurangan sampah plastik laut sebanyak 70% pada tahun 2025. Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah,
masyarakarat, akademisi maupun sektor swasta dan berbagai pihak internasionalpun telah dibangun.
Perubahan perilaku adalah salah satu strategi utama untuk mewujudkan komitmen tersebut. Sebagai tindakan nyata Pemerintah, Gerakan Indonesia Bersih telah mengkoordinasikan
berbagai komunitas dan generasi muda di seluruh Indonesia. “Saya berharap kegiatan ini akan terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” harapnya
Upaya pengurangan sampah dengan pengolahan sampah seperti TPS3R seperti di Banyuwangi sudah berjalan baik melalui partisipasi masyarakat dengan pendampingan sektor swasta. “Pada minggu ini, saya sudah menyaksikan Pusat Daur Ulang di Balige, Ini hal yang baik, dan saya berharap agar TPA dan Pusat Daur Ulang di Labuan Bajo pun bisa beroperasi penuh dan berkelanjutan,” Ia mengisahkan.
Sebagai penutup, Ia menekankan kembali bahwa Presiden Joko Widodo telah menempatkan pariwisata sebagai sektor terkemuka dalam pembangunan Indonesia ke depan.
“Berdasarkan data dari World Economic Forum (WEF), indeks daya saing negara kita secara konsisten meningkat pada kurun waktu tahun 2011-2019 dari 3.95 menjadi 4.30. Di balik
kekayaan ekosistem, sumberdaya alam serta budaya, negara kita masih memerlukan peningkatan infrastruktur pelayanan
pariwisata, keberlanjutan secara lingkungan, kesehatan dan kebersihan agar pariwisata kita lebih unggul dan memenangkan persaingan di dunia internasional,” paparnya
Dari kesemuanya itu, Pengelolaan Sampah yang optimal serta Sistem pemeliharaan Lingkungan yang bijaksana dan
berkesinambungan akan sangat instrumental bagi keberhasilan berbagai kiat pembangunan dan skema kemajuan yang telah diusahakan untuk kebaikan bersama, pungkas
“Bersamaan dengan momen peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2020 di Labuan Bajo ini, saya menghimbau agar semua kegiatan-kegiatan yang bermula dari berbagai seremonial ini dapat terus berkembang dan diterapkan secara luas di berbagai lapisan
masyarakat, sehingga akan mendukung skema “Pembangunan Hijau” yang berkesinambungan,” pungkas Menteri Luhut.
(Syarif ab)