Menu Close

Menkominfo: Target Bangun BTS 4G Berbasis Wilayah Selesai Tahun 2022

Loading

KOMINFO MABAR; 27 Maret 2021 Labuan Bajo –  Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan penyelesaian pembangunan Base Transceiver Station (BTS) untuk sinyal 4G di seluruh Indonesia pada tahun 2022.
Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan selama ini pemerintah membangun infrastruktur TIK berbasis pada jaringan atau network. Untuk mempercepat pemerataan di seluruh Indonesia, pola pembangunan tidak lagi dari hulu ke hilir di upstream namun lebih ke pendekatan teritorial atau wilayah.
“Jadi pendekatannya sangat teritorial, untuk itu telah dilakukan analisis di mana saja di Indonesia ini berbasis desa atau kelurahan, titik-titik yang belum terjangkau sinyal yang secara umum dikenal sebagai blank spot,” ujarnya dalam Ngobrol Santai Bareng Menkominfo, di InterContinental Bali Resort, Denpasar Bali, sebagaimana disebutkan dalam realese Kominfo Jumat (26/3/2021)
Menteri Johnny memaparkan khusus di wilayah 3T terdapat total 9.113 desa dan kelurahan. Dari jumlah tersebut sudah dibangun BTS 4G di 1.209 desa dan kelurahan. Sedangkan sisanya sebanyak 7.904 telah diprogramkan pada tahun 2021 dan 2022. Sementara untuk wilayah Non-3T berjumlah 3.435 desa dan kelurahan yang juga saat ini sedang disiapkan oleh operator seluler.
“Dalam rangka membangun di the last mile atau di titik akhir infrastruktur TIK untuk menjangkau wilayah desa dan kelurahan itu, dilakukanlah rapat (Kick-off Meeting) di Denpasar, Bali mulai kemarin untuk meneruskan penandatanganan kontrak payung pembangunan BTS di 7.904 desa yang dilaksanakan di hadapan Presiden di Istana Negara,” tandasnya.
Menurut Menteri Kominfo, melalui Kick-off Meeting bersama konsorsium, Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo segera menyelesaikan layanan sinyal 4G di 12.548 desa dan kelurahan yang belum terjangkau.
“Sehingga dilakukan usaha pembangunan infrastruktur untuk memastikan sinyal di wilayah terdepan bisa dihasilkan, yang dibagi dalam dua bagian yang dikenal dengan wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) dilakukan oleh BAKTI Kominfo, dan wilayah Non-3T yang akan dikerjakan beramai-ramai bersama operator seluler,” jelasnya.
Mitigasi Risiko
Pembagian berdasar teritorial juga menjadi dasar untuk kerja sama dengan pemenang lelang Paket BTS 4G. Menurutnya, pembicaraan dan penjelasan dalam Kick-off Meeting merupakan awal dari satu mekanisme implementasi kontrak dengan objektif, yang diharapkan sasaran dan tujuan dari pembangunan infrastruktur BTS 4G berjalan lancar sesuai jadwal dan jumlah yang disepakati.
“Yang pertama pastinya pesan-pesan penyelenggara atau yang ditunjuk sebagai pemenang lelang, ada 3 grup perusahaan yang terbagi dalam 5 wilayah kerja yang kemudian didetailkan menjadi 11 area di Indonesia Barat, Tengah, dan Timur,” ujar Menteri Johnny.
Menkominfo menjelaskan pembangunan infrastruktur BTS 4G nantinya akan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 4.200 BTS untuk 4.200 desa dan kelurahan akan dibangun pada tahun 2021.
“Dan sisanya 3.700 dibangun di tahun 2022, sesuai ketersediaan pembiayaan melalui mekanisme blended financing atau bauran pembiayaan, ada komponen rupiah murni, komponen PNBP sektor Kominfo dan komponen Universal Service Obligation,” jelasnya.
Menteri Johnny menyatakan dalam Kick-off Meeting berlangsung pembahasan dan penjelasan yang disampaikan oleh masing-masing konsorsium melalui beberapa penekanan.
“Penekanan yang pertama adalah jadwal kerja sudah diatur seperti apa, yang kedua adalah pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan untuk memungkinkan transfer teknologi khususnya tenaga-tenaga lokal baik dilatih di dalam negeri, maupun dilatih di luar negeri di tempat perusahaan-perusahaan yang bersangkutan,” jelasnya.
Menurut Menkominfo masalah krusial yang dihadapi saat ini salah satunya adalah mitigasi risiko yang ditimbulkan. Di antaranya, memastikan tersedianya lahan. Ketersediaan lahan merupakan proses perizinan awal di daerah yang nantinya harus menjadi perhatian bersama.
Oleh karena itu, Menteri Johnny berharap BAKTI dan konsorsium harus kerja sama dengan baik, termasuk juga perkuat kerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Sedangkan masalah krusial yang kedua proses perizinan. Mengingat target penyelesaian dikerjakan dalam jadwal yang ketat, hal itu diharapkan proses perizinan juga bisa dilakukan dengan baik dan cepat.
Dalam agenda Ngobrol Santai Bareng Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Kesiapan Pembangunan Infrastruktur BTS, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo Anang Latif.
(Mckabmanggaraibarat/Syarif ab)
Foto: InfoPublik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *