Menu Close

Ketua DPRD Banjarnegara Kagumi Strategi Pembangunan Bupati Edi-Wabup Weng

Loading

Ketua DPRD Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Ismawan Surya Handoko, SE  menyampaikan rasa kagumnya atas strategi pembangunan yang diterapkan oleh Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, SE dan pasangannya, Wakil Bupati, dr. Yulianus Weng, M.Kes.

Kekaguman Ismawan Surya Handoko itu disampaikanya saat tatap muka Komisi I dan Komisi IV DRPD Banjarnegara dengan bupati Edi di ruang rapat bupati Manggarai Barat, di Labuan Bajo, Selasa (07/03).

Tatap muka dengan Bupati Edi itu merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja (studi banding) Komisi I dan Komisi IV DRPD Banjarnegara ke Sekretariat DPRD Kabupaten Manggarai Barat.

“Saya sungguh kagum dengan strategi pembangunan yang secara fisik terlihat sangat luar biasa. Saya yakin kontrolnya ini pasti dilakukan day to day selalu up to date dan sangat sering melihat, sampai dimana progres dari perencanaan yang sudah ditentukan menuju target yang diinginkan,” aku Ismawan Surya Handoko.

Pada saat yang sama, Ismawan juga mengakui bahwa potensi  kabupaten Banjarnegara, tidak beda jauh dengan Kabupaten Manggarai Barat. Adapun sector yang menjadi potensi di Banjarnegara, Kata Ismawan, adalah sektor pertanian dan sektor pariwisata. Dan sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat menunjang PAD. Sama dengan yang ada di Manggarai Barat.

Lebih dari itu, kekaguman Ismawan juga karena wilayah Manggarai Barat yang sangat luas. Sedangkan jumlah personilnya sedikit.

Karena itu, kepada Bupati Edi, Ismawan menggali strategi apa yang sudah diterapkan selama 2 (dua) tahun memimpin ini.

“Disatu sisi saya kagum. Disisi yang lain, saya ingin mendapatkan gambaran tentang kiat dan strategi apa yang sudah dilakukan, bagaimana memanaje dan mengontrol semuanya. Mengingat wilayah Manggarai Barat ini sangat luas, sedangkan personilnya sangat sedikit. Sebab saya yakin, manajemen tanpa control tidak akan berhasil dengan maksimal,” kata Ismawan.

Menanggapi hal itu, Bupati Edi menjelaskan secara rinci, mulai dari jumah desa dan kecamatan, hingga gambaran tentang bagaimana mengurai titik lemah dalam membangun daerah Kabupaten Manggarai Barat.

Di Manggarai Barat, kata Bupati Edi dihadapan rombongan DPRD Banjarnegara, terdapat 164 desa, 5 kelurahan dari 12 kecamatan. Diawal masa kepempimpinan, hal utama yang dilakukan pihaknya adalah menganalisa titik lemah SDM yang ada.

Salah satu dari hasil analisa itu, lanjut Bupati Edi, adalah etos kerja dan tingkat disiplin pegawai yang sangat rendah. Atas dasar itu Bupati bersama wakil Bupati dan juga Sekda memformulasikan ulang penempatan pegawai.

“Kami melantik ulang seluruh Eselon II dan III. Mereka semua kami wajibkan untuk menandatangani 3 dokumen, yaitu pakta integritas, kontrak kinerja dan dokumen pengunduran diri manakala kontrak kinerja tidak tercapai” jelas Bupati Edi.

Terkait wilayah Manggarai Barat yang sangat luas dengan personil yang sedikit, aku Bupati Edi, strategi yang diterapkan oleh pihaknya adalah menempatkan personil Camat yang usianya di bawah usia Bupati dan usia Wakil Bupati.

“Semua camat yang ada di wilayah kami ini tidak ada yang usianya di atas usia Bupati dan Wakil Bupati,” jelas Bupati Edi, seraya menambahkan bahwa dengan menempatkan personil camat yang usianya masih muda, diharapkan memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi.

Sementara itu, untuk pimpinan OPD, lanjut Bupati Edi, tinggal 25 persen yang usianya diatas usia Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat.

Strategi lain yang diterapkan oleh Bupati Edi dan Wakilny dr. Weng adalah dengan memberi penegasan kepada seluruh pimpinan OPD dan staf untuk memahami jam kerja dan jam kantor.

“Jam kerja itu 24 jam sehari. 24 jam itu harus siap dan tidak mengenal hari Minggu atau hari libur. Sedangkan jam kantor untuk hari Senin pikul 07.30 hingga pkl. 16.00 dan untuk hari Selasa sampai hari Jumat pukul 08.00 sampai dengan pulkul 16.30,” jelasnya.

Sedangkan sebagai alat kontrol, kata Bupati Edi, pihaknya membuat daftar hadir dengan system aplikasi. Namanya Aplikasi Seber Mai Duat (SMD). Melalui aplikas SMD, pihaknya dapat mengontrol pegawai, mulai dari kehadiran sampai apa yang dikerjakan.

“Setiap hari pegawai harus melaporkan apa yang mereka kerjakan sehingga ditengah keterbatasan personil yang dimiliki selalu menyelesaikan perkerjaan tepat waktu,” jelas Bupati Edi.

Hasilnya, aku Bupati Edi, cukup menggembirakan. Salah satu indikatornya adalah sudah 2 tahun berturut-turut, yakni 2021 dan 2022, untuk skala NTT, Manggarai Barat selalu menberikan laporan keuangan di bulan Januari. Dan Manggarai Barat merupakan kabupaten tercepat untuk Indonesia Timur dalam penyampaian laporan keuangan. (MC Manggarai Barat-Rafika/Bion/Yanti-Tim IKP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *