Menu Close

Bupati Edi Tantang Pemuda Desa Golo Mbuu

Loading

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, SE menantang seorang pemuda asal Kampung Compang, Desa Golo Kempo Kecamatan Sano Nggoang. Dengan nada yang serius, Bupati Edi menantang agar sang pemuda berani beradu nyali untuk mewujudkan program.

  Tantangan Bupati Edi terhadap seorang pemuda asal desa Golo Kempo itu berlangsung saat sesi dialog pada kegiatan Panen Perdana program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Desa Golo Leleng, Kecamatan Sano Nggoang, Jum’at (10/03).

Pada sesi dialog, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kab. Manggarai Barat, Laurensius Halu, SST memberi kesempatan kepada masyarakat yang hadir untuk mengajukan pertanyaan kepada Bupati Manggarai Barat.

Yusuf Alim, pemuda asal kampung Compang yang hadir pada kegiatan itu kemudian mengangkat tangan dan mengajukan pertanyaan.

“Saya ketua kelompok tani di Desa Golo Kempo. Kelompok tani saya ini anggotanya orang muda semua. Semangat mereka sungguh luar biasa,” jelas Yusuf mengawali pertanyaannya kepada Bupati Edi.

Setelah kelompok tani dibentuk, lanjut Yusuf, nyaris tidak ada kegiatan yang mendatangkan hasil yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya anggota kelompok.

Padahal dari sisi potensi, aku Yusuf, kelompok tani yang dipimpinnya itu memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Potensi itu diantaranya adalah lahan yang luas dan semangat anggota kelompok untuk membangun.

Yusuf melanjutkan, semua anggota kelompok telah sepakat untuk menjadikan lahan yang mereka miliki sebagai tempat pembangunan bak ikan, pengembangan tanaman lombok dan pengembangan ternak sapi.

“Percuma kami punya potensi, jika kemudian tidak ada suport dari pemerintah. Karena itu, saya ingin mendapat tanggapan dari Bapak Bupati tentang kelompok saya ini,” jelas Yusuf.

Merespon hal ini, Bupati Edi dengan tegas menjelaskan bahwa pemerintah tidak pernah menutup mata terhadap segala kehendak baik yang dibuat oleh masyarakat.

Bupati Edi-pun menantang Yusuf untuk segera menyiapkan bak ikan. “Kalian siapkan baknya, saya siapkan bibit ikannya. Kapan bisa siapkan bak? Jika bak sudah siap, telpon saya. Catat saya punya nomor,” tantang Bupati Edi seraya menyebut nomor Handphone miliknya yang bisa dikontak setiap saat.

Bupati Edi memastikan, hari ketiga pasca telpon, bibitnya akan turun ke lokasi. Hal itu sangat memungkinkan, sebab pemerintah Kabupaten Manggarai Barat saat ini sudah ada balai pembibitan.

Bupati Edi-pun bertanya langsung ke Yusuf, berapa jumlah bibit ikan, berikut jenis ikan yang dibutuhkan. Dijawab oleh Yusuf bahwa jumlah yang dibutuhkan oleh kelompoknya adalah dua ribu dan jenis ikannya Mujair.

Merespon kebutuhan itu, Bupati Edi menegaskan bahwa pemerintah akan siap fasilitasi. Dengan catatan, lahannya sudah siap.

“Yang penting lahannya sudah siap. Jika belum siap dan hanya omong, percuma!” kata Bupati Edi, seraya menambahkan bahwa dirinya siap sumbang sapi 1 pasang dari uang pribadinya, jika kelompok itu menyediakan lahan yang luas.

Semangat awal untuk membentuk kelompok, kata Bupati Edi, memang penting. Tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana strategi menerapkan program yang sudah direncanakan. Jika perencanaan sudah dilakukan dengan matang, maka apapun yang dibutuhkan, pemerintah pasti akan layani.

“Kuncinya semangat petani. Sama seperti bawa mobil, tekan gas sampe mentok. Jika semangat seperti tekan gas sampe mentok, maka minta apa, pasti akan dilayani.,” ucap Bupati Edi. (EfjE – Tim IKP Kominfo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *