Labuan Bajo, Kominfomabar – Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat, Flores, NTT, Edistasius Endi, SE dan dr. Yulianus Weng, M.Kes, merayakan 2 (dua) tahun pengabdian mereka di Kabupaten itu dengan melakukan kunjungan kerja ke Tebedo, Desa Pota Wangka, Kecamatan Boleng. Kunjungan kerja itu mereka lakukan pada hari libur, yakni Minggu (26/02).
Tidak ada pesta meriah. Tidak ada seremonial yang mewah, sebagaimana perayaan ulang tahun pada umumnya. Bupati Edi dan Wabup Weng lebih memilih bekerja, walau tepat 2 tahun masa pengabdian itu, jatuh pada hari libur.
“Hari ini, tepatnya 26 Februari, dua tahun yang lalu, saya dan pak dokter (wakil Bupati, Red) dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Manggari Barat. Jadi, perayaan hari ini adalah bagian dari syukuran atas pengabdian kami selama 2 tahun ini,” jelas Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Kapela St. Ignatius Tebedo, Minggu (26/02).
Edistasius Endi, SE dan dr. Yulianus Weng, M.Kes, resmi dilantik dan diambil sumpah jabatanya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat periode 2021-2024 oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, di Aula Rumah Jabatan Guberur NTT di Kupang pada tanggal 26 Februari 2021 silam.
Bupati Edi mengakui bahwa selama masa pengabdian 2 tahun ini, ada banyak hal yang belum dibuat, baik yang dirasakan oleh masyarakat secara langsung maupun tidak.
“Saya dan pak dokter sungguh menyadari, bahwa ada begitu banyak hal yang belum dibuat oleh pemerintah. Kami mohon kesabaran. Beri kami waktu dan kesempatan untuk menuntaskan,” jelas Bupati Edi.
Bupati Edi mengakui bahwa salah satu penyebab pihaknya belum banyak berbuat untuk membangun daerah itu adalah mewabahnya penyebaran Covid-19. Hampir semua anggaran pemerintah, dialihkan untuk penanganan Covid-19.
“Tidak ada yang pernah membayangkan bahwa tahun 2020, Tuhan memberi kita cobaan. Cobaan yang pada tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada. Cobaan yang membuat semua pemerintah mulai dari level paling atas sampai di level paling bawah berpikir untuk membentengi masyarakat dari wabah Covid-19,” kata Bupati Edi.
Dampak paling buruk dari wabah Covid-19, lanjut Bupati Edi, adalah tergoyahnya kondisi ekonomi, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Jika pemerintah tidak lihai dalam berupaya untuk menjaga kondisi ekonomi tetap stabil, maka bisa dipastikan kehidupan social masyarakat ikut terdampak.
Untuk menjaga agar konidisi ekonomi tetap stabil, lanjut Bupati Edi, maka pemerintah berupaya untuk mengalihkan sebagian besar anggaran untuk penanganan Covid-19. Padahal sebelumnya anggaran itu direncakan untuk kegiatan lain, seperti pembangunan insfrastruktur dan lain sebagainya.
Atas semua kondisi itu, Bupati Edi memohon maaf. Sebab kondisi itu membuat segala harapan dan rencana yang telah disusun, belum bisa diwujudkan.
Bupati edi juga menyampaikan terima kasih atas segala bentuk partisipasi dan dukungan yang telah diberikan oleh masyarakat kepada keduanya selama masa pengabdian 2 tahun ini.
Bupati Edi berharap agar pemerintah dan masyarakat tetap dan selalu bersatu dalam membangun daerah Manggarai Barat. “Saya berharap agar kita selalu hidup rukun sehingga tetap utuh sebagi satu kesatuan. Hanya dengan bersatu, kita bisa wujudkan segala harapan,” kata Bupati Edi.
Sementara itu, tokoh masyarakat Tebedo, Aleks Hata, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Edi dan Wabup Weng, yang fokus bekerja. Perayaan ulang tahun Manggarai Barat, kata Aleks Hata, juga tidak dirayakan oleh Bupati Edi dan Wabup Weng dengan seremonial yang meriah, sebagaimana biasanya.
“Saya berterima kasih kepada Pak Bupati dan Pak dokter. Mereka fokus bekerja. Perayaan ulang tahun Manggarai Barat mereka gelar dengan bekerja menanam pohon. Tidak dengan seremonial yang meriah,” jelas Aleks Hata saat berbincang santai dengan MC Mabar, di sela-sela kegiatan peletakan batu pertama gereja Kapela St. Ignatius Tebedo.
Selain Bupati Edi, hadir pada kunjungan kerja yang berlangsung pada hari libur itu, antara lain Sekretaris Daerh Kabupaten Manggarai Barat, Drs. Fransiskus Sodo, Vikep Labuan Bajo, RD. Ricard Mangu, pimpinan dari sejumlah OPD lingkup Pemkab. Manggarai Barat, Camat Boleng, Yohanes Suhardi, Kepala Desa Pota wangka, Robertus Sentosa, tokoh masyarakat dan tokog agama se-Kecamatan Boleng. (EfjE-Frument TIM IKP Kominfo Mabar)